
Moeldoko Siap Pasang Badan Jika Jokowi Diganggu
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko meminta semua pihak memberikan kesempatan kepada Presiden Joko Widodo menyelesaikan tugas-tugasnya. Dia tak ingin masa tugas Jokowi yang tersisa sekitar satu setengah tahun lagi, direcoki hal-hal yang tidak substansial.
"Intinya begini, kasih kesempatan presiden bekerja dengan tenang. Jangan banyak diganggu dengan hal-hal yang tidak substansial. Tapi kalau diganggu saya harus maju," kata Moeldoko saat diwawancara presenter CNN Indonesia TV, Budi Adiputro dalam acara Prime News pada Senin (23/4) malam.
Moeldoko sebelumnya ditanyakan soal berbagai isu yang menerpa pemerintahan Jokowi. Salah satunya soal sikap polisi yang dianggap berat sebelah dalam menangani kasus ujaran kebencian.
Polisi dianggap hanya memproses kelompok-kelompok yang merugikan pemerintah seperti Muslim Cyber Army. Namun bergeming terhadap kelompok yang lain.
Terkait itu, Moeldoko menyatakan siapapun yang terbukti melakukan ujaran kebencian harus diproses sama seperti pelaku lain yang lebih dulu ditangani kepolisian.
"Saya pikir kalau ukurannya ke sana harus ada kepastian hukum," ujar dia.
Jokowi
dalam beberapa waktu terakhir memang kerap diterpa isu tak sedap. Mulai
dari kebijakan soal tenaga kerja asing hingga isu mencuri start kampanye.
Soal
tenaga kerja asing, sejumlah pihak menilai Perpres Nomor 20 Tahun 2018
tentang Tenaga Kerja Asing semakin membuka kesempatan para pekerja dari
luar negeri bekerja di Indonesia.
SBY juga ikut menyoroti
kinerja pemerintahan. Dalam kicau di akun Twitter pribadinya,
SBY berharap agar penegak hukum tidak 'kesusupan' agen-agen politik dan
aparat intelijen tidak jadi alat politik.
Moeldoko merespons pernyataan SBY itu dengan menegaskan bahwa TNI dan Polri bersikap netral. (wis/asa)